Sabtu, 02 September 2017

Tagged Under:

Andai UT Membuka Jurusan Psikologi...

Share
Sumber gambar: http://alumni-ut.com

Pada hari sebelumnya, saya ucapkan Selamat Hari Raya Kurban bagi yang merayakannya! Semoga, pada awal bulan ini (kalau ikut penanggalan masehi), kita bisa mewujudkan rela berkorban dalam kehidupan, dan ber-azzam untuk saling berbagi. Aamiiin....

Oke, sudahin dulu ya, pembukanya.

Kali ini, saya menulis tentang keluhanku dan kegalauanku selama ini. Ingin menempuh pendidikan tinggi sesuai jurusan yang disukai, eh malah terkendala izin orang tua. Pasalnya, mereka itu orangnya protektif; nggak rela putrinya kuliah di luar kota dan menginginkan kuliah di lokasi yang dekat saja.

Tapi, sekarang aja, mikirin kuliah dan baca modulnya aja sudah malas, enggak semangat lagi. Bukannya tidak bodoh, sih (karena kemampuanku cukup bagus meskipun kalah dengan yang jenius), tapi hatiku merasa tidak bersenyawa dengan jurusan yang kutekuni sekarang. Modul-modul kuliah yang pernah kupelajari, sedikit sekali yang nyangkut di otak, walaupun sudah berulang-kali mendalaminya.

Apa saya harus menyerah saja dan lebih baik cari pekerjaan? Hei! zaman sekarang ini, mana mau menerimaku yang hanya lulusan SMA?

Ya udah deh.... aku terusin nulis, lalu rajin ikutan lomba blog...

***

Ya, meskipun Ilmu Perpustakaan yang saya ambil memang sesuai dengan kepribadianku, dan ada unsur bidang media, dan saya juga berminat di bidang tersebut, tetap saja masih kalah dengan bidang lainnya.

Jujur, saya memang sudah lama tertarik dan menggemari hal-hal yang bisa memotivasi dan pengembangan diri, yang kesemuanya bermuara pada psikologi. Masalahnya, jurusan psikologi hanya ada di kota-kota besar, dan mustahil saya bisa kuliah di sana.

Jadi, maafkan aku ya, jika memang tak seberuntung orang lain yang begitu "klik" urusan kuliah dan restu ortunya....

Terus, saya pun kemudian berpikir, mungkin enggak, UT membuka jurusan Psikologi?

Jurusan Sosiologi aja bisa, masak Psikologi nggak bisa "menyesuaikan diri" dengan gaya belajar yang mandiri? Tapi, hmmm... kayaknya harus dipikir-pikir ulang, deh. Soalnya, bidang itu memang berhubungan dengan manusia, yang dituntut untuk interaksi, dan praktik-praktik sosial lainnya.

Waktu saya baca di Hipwee, jurusan sosiologi memang banyak yang ngasih tugas di lapangan; bertemu banyak orang. Nah, di jurusan psikologi, ya 11-12 lah. Belum lagi kalau disuruh kerjain statistika jilid 1 dan 2 yang ujung-ujungnya buat alat pengukuran psikologi dan disuruh "mempertahankannya", waaw lebih rumit lagi kalau diadaptasikan ke belajar mandiri!

Entahlah. Apa UT bisa menyesuaikan jurusan psikologi biar bisa pas untuk pembelajaran mahasiswa secara mandiri atau hanyalah sebuah hal yang mustahil, saya tidak tahu. Yang pasti, kebutuhan lulusan psikologi dewasa ini yang lama-kelamaan akan semakin banyak, dan celakanya lagi, tak semua daerah-daerah yang menyediakan Fakultas Psikologi di kampus!

Tarulah, Ilmu Perpustakaan yang memang urgent untuk dibutuhkan di dunia kerja. Tapi, itupun kebanyakan di kantor-kantor perpustakaan sekolah, kampus, maupun perusahaan saja. Lulusan psikologi, tentu lebih luas lagi. Kalau saya perkirakan nih, di daerah, adakah HRD yang berpendidikan psikologi. Masih jarang!

Dan, ketika saya melihat nama-nama tenaga medis yang bertugas di rumah sakit terdekat, yang ada hanyalah para dokter dan perawat. Tak ada satu pun psikolog di sana. Terus, kalau mau konsultasi masalah mental, ya dimana lagi?

Ya, itulah salah satu masukanku pada UT ke depannya--sebagai hadiah terindah untuk kampus terbuka pada hari Senin lusa, semoga pihak UT bisa mempertimbangkannya nanti. Apalagi, UT sudah punya rektor baru, bukan? Pasti akan membuat gebrakan demi gebrakan di era kepemimpinannya.

Hmmm, kalaupun tak terwujud nanti--dan memang jurusan ini yang terbaik bagiku meski saya tak terlalu menyukainya, semoga saya bisa diberikan kekuatan untuk bisa menyelesaikan studiku, sembari merancang sebuah impian dan karier idaman yang bisa membantu hobi yang merupakan passion-ku, tahun depan....

Salam hangat dan sampai jumpa lagi!

9 komentar:

  1. sama mbk.. susah bgt cari univ yg buka jurusan psikologi.. galau.. keluar kota ga mungkin.. resiko berada dikota kuecill..

    BalasHapus
  2. Saya juga demikian...padahal saya sangat minat sekali

    BalasHapus
  3. Terimakasih infonya, jangan lupa kunjungi website kami https://bit.ly/2S9KJfH

    BalasHapus
  4. Psikologi palingntidak bisa digunakan mengatur diri sendiri,kalaunharus kuliah di swasta ndak kuat biaya..di amerika psikologi sudah masuk open univbersity

    BalasHapus
  5. Iya aku juga terkeder" kalo misal minat d psikolog kan ada ilmu mendalamnya sendiri .. awalnya ku kira sosiologi itu sama tapi setelah d jalani sama baca" banyak perbedaannya semoga aja lulus nanti bisa bersaing sama lulusan yg jurusannya bener

    BalasHapus

Total Tayangan Halaman

Cari Blog Ini