Jumat, 09 Juni 2017

Tagged Under:

Menulis Artikel tentang Introvert, Jangan Takut!

Share

Sumber: entrepreneur.com
Menulis artikel-artikel tentang introversi memang tak menjamin bisa jadi viral dalam waktu singkat. Iya lah, siapa yang mau baca artikel itu? Kebanyakan dari manusia di muka bumi ini memang ekstrovert, jadi mereka pasti merasa nyaman dengan sifat mereka, dan bahagia jika banyak orang yang selalu di sisinya, mengiringi setiap detik-detik kehidupan.

Namun, karena saya sendiri adalah seorang introvert, maka saya merasa perlu untuk menulis berbagai artikel tentang introversi, dalam berbagai sisi kehidupan. Hal-hal yang biasanya identik dengan ekstrovert, saya memberikan penjelasan agar yang introvert bisa dimengerti. Misalnya saja kopdar, vlog, dan aktivitas yang butuh tampil di muka umum dan pertemuan dengan banyak orang.

Oh ya, kalau mereka lihat artikel-artikel saya, pasti mereka menilai saya hanya berteori aja. Bo'ong ah kalo kayak gitu. Mana mungkin saya menulis kalau saya tidak merasakan pengalaman dan pembelajaran terlebih dahulu? Seandainya kalau artikel saya ditulis berpatokan dari referensi secara text book, pasti "rasa" dari tulisan saya nggak kayak biasanya. Kaku, dan terasa beda.

Cuma, saya kalau menulis, tak semua pengalaman dari pembelajaran saya tuliskan secara langsung, melainkan ditarik kesimpulan apa yang telah kualami, iyaa 'kan?

Nah, seperti yang sudah kujelaskan di beberapa artikel, karena pengalaman itulah, isi dari tulisan tak bisa dibilang "asal-asalan" dan meragukan. Terlebih, kalau sudah dipadukan dengan referensi ilmiah dari berbagai sumber, jadi isi tulisan tersebut akan semakin kuat dan berkualitas.

Oke, kembali lagi. Memang saya, akhir-akhir ini kok jadi getol menulis artikel soal introversi?

Ya, karena semua ini berawal dari kesalahpahaman.

Kesalahpahaman karena si introvert adalah pribadi yang tertutup, padahal itu kurang tepat sebenarnya. Sebenarnya, ini lebih kepada cara memperoleh energi mental dari lingkungan. Bisa sih bertahan di dalam dunia luar, namun bersifat terbatas. Setelah energinya terkuras, baru balik ke rumah untuk beristirahat, mengisi ulang energinya, bukan?

Ada anggapan-anggapan yang menyebutkan, si innies cenderung pemalu, pendiam. dan tidak pandai bersosialisasi. Memang benar, tapi tak semua orang cenderung seperti itu. Masih ada orang introvert yang mudah berteman dengan banyak orang, dan bisa percaya diri. Ya, semua ini, kembali lagi dengan kondisi pribadi masing-masing.

Tapi, secara umum, orang introvert kurang menyukai kegiatan yang butuh interaksi dengan banyak orang. Apalagi kalau disorot.... duuh, betapa tersiksanya! Makanya, saya menulis artikel-artikel yang biasa dilakukan oleh masyarakat, dan mengikuti perkembangan di era kekinian. Tapi, tentu dengan sisi lain dari seorang introvert.

Dan janganlah takut kalau menulis tentang hal itu, ya! Karena, saya yakin, masih ada orang senasib denganku yang butuh info itu, dalam berbagai sisi kehidupan. Sehingga, informasi tersebut bisa bermanfaat, dan kaum introvert bisa lebih bahagia serta tidak minder dengan temperamennya, bukan?

Dah, jangan khawatir lagi. Kaum introvert 'kan punya kelebihan nih, maka berkaryalah dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan bidang yang disukai, ok?

I'm introvert, and I'm proud of it!

0 komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman

Cari Blog Ini