Selasa, 08 Desember 2015

Tagged Under:

Mencintai dan Memajukan Pendidikan Lewat Tulisan

Share
Sumber gambar: wallpapersafari.com

Sejak kecil, saya suka dunia pendidikan. Meskipun saya tidak terlahir di lingkungan pendidik, setidaknya saya berawal dari membaca. Ya, membaca tulisan-tulisan yang sarat ilmu. Kesukaan saya membaca inilah yang membawa saya menjadi pribadi yang berwawasan luas, ya kata teman sekelas saya dulu.

Selain itu, saya ingin menulis. Menulis apa yang diketahui. Makanya awalnya saya menulis puisi, tapi semenjak saya bergabung di blog sosial, saya jadi ketagihan untuk menulis dalam bentuk berbeda. Opini. Opinilah yang menjadi harapan saya, untuk negara saya yang lebih baik!

Okelaah, semenjak banting setir menulis di bidang tersebut, saya menulis di bidang hiburan, media, sosial budaya, dan tentu saja pendidikan. Kalau disederhanakan di rubrik, saya hobi dalam tiga hal tersebut: hiburan, media, dan humaniora. Tentu saja menuliskan hal-hal yang mendidik. Dan, sepanjang saya menulis opini, kebanyakan memang humaniora. Apalagi pendidikan di negeri ini yang sedang carut-marutnya, terlebih kualitasnya paling rendah sedunia!

Memang sejak dulu saya bercita-cita jadi guru. Mengajarkan dengan pengetahuan yang saya ketahui. Tapi, karena kepribadian saya yang tidak cocok menjadi guru, mimpiku untuk menjadi guru dan mengambil jurusan PGSD harus saya kubur dalam-dalam. Memang saya orangnya gak sabaran sih.... *semoga saya belajar bersabar* (mengenai pemilihan jurusan, saya ceritakan di tulisan berikutnya ya)

Pupus sudah untuk mengabdi pada dunia pendidikan lewat pekerjaan. Tapi ingin berkontribusi terhadap pendidikan tidak berhenti sampai disitu. Suatu hari saya iseng bergabung di Kompasiana, dimana saya pernah membuat tulisan tentang pendidikan. Pendidikan di kota terdekat saya (sudah dihapus dan dipindahkan di blog ini). dan pada tahun ini, saya semakin getol menuliskan tentang edukasi, ya meskipun kebanyakan di bidang media massa dan hiburan.

Sepinya berita tentang TV pada waktu itu membuat saya harus memutar otak untuk membuat opini. Mungkin berita-berita pendidikan pada waktu itu saya abaikan (terlalu fokus di bidang hiburan sih). Maka, berita tentang upacara bendera saya ketemu di google, terus saya uraikan jadi Opini. Selesai. Beruntung, sebelum itu saya sudah berpengalaman dalam upacara dan membaca sejarahnya di Kompas.com. Alhamdulillaaaah...

Habis itu, kesukaan saya menulis di bidang pendidikan semakin menjadi-jadi. Tapi kebanyakan bentuknya opini berdasarkan berita, ya! sisanya dari pengalaman dan kreativitas berpikir saya dalam menulis, berdasarkan apa yang saya baca. Baca apa sajaaaa....

Menjadi Guru Lewat Tulisan

Bagi penikmat tulisan, biasanya tulisan yang renyah akan disukai pembaca. Makanya saya mencoba belajar dan memperbaiki gaya tulisan saya menjadi enak dibaca. Guriih. Sebisa mungkin, saya akan mengemas gaya tulisan layaknya guru sedang mengajar. Tentu saja guru mengajar dengan cara yang menyenyangkan, bukan menakutkan bin killer. Begitu juga dengan tulisan, tulisan dengan gaya yang menyenangkan!

Makanya, jika saya bisa melawan kemalasan itu, menulislah setiap hari. Belajarlah untuk mememukan gaya tulisan sendiri. Dan yang perlu diingat, walaupun ada pengalaman (tentunya bukan pengalaman yang bersifat pribadi, privasi!), pastinya pengalaman yang penting untuk diketahui dan ada bumbu-bumbu tips yang bermanfaat. Jangan semuanya! Nanti seperti selebritis yang membeberkan rahasianya. Kan maluuuu.....

Bagi saya, inilah satu-satunya cara untuk bisa berkontribusi terhadap pendidikan. Menulis dan teruus menulis. Sebagai anak muda kelahiran 90-an, tentunya ada harapan besar bagi guru-guru dan pelajar masa kini, agar perilakunya tetap berhati mulia, seperti dulu.... semoga sumbangsih kecil saya lewat tulisan bisa bermanfaat bagi pendidikan, pendidikan untuk kemajuan bangsa.....


Salam hangat dan sampai jumpa lagi!

0 komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman

Cari Blog Ini