Rabu, 04 November 2015

Tagged Under:

Passion adalah Sebuah Rasa Cinta

Share

Sumber gambar: mustbethistalltoride.com
Sebenarnya, adalah “tabu” bagi saya jika menuliskan tentang cinta. Pikir orang kebanyakan, cinta itu melibatkan sepasang insan. Benar, tapi cinta itu universal, melibatkan segala sesuatu.

Meskipun pada dasarnya saya suka membaca apa saja, toh pada akhirnya saya menyukai hal-hal tertentu. Media, membaca, menulis, pendidikan, motivasi, inspirasi, dan puisi, dan sedikit hal-hal lainnya. Hanya beberapa diantaranya yang merupakan passion saya.

Memang dulu sedari kecil saya suka pendidikan. Penyebabnya jelas, membaca. Membaca buku warisan dari sekolah kakak saya. Lucunya, kok sejak SD sudah tahu pelajaran bakteri, terutama bakteri Botulinum si perusak makanan kaleng? Padahal, pelajaran bakteri pada bab Monera akan diberikan ketika menginjak kelas 10 SMA (terutama masuk jurusan IPA)?

Ya, saya dulu suka pelajaran IPA, dan memang saya telah menjadi bagian dari alumni anak IPA. Saya jatuh cinta dengan pelajaran Kimia dan Biologi. Bahkan, saya ingin masuk jurusan Biologi biar menjadi peneliti. Tapi, keinginan saya kandas, karena zaman sekarang, dituntut agar bekerja dan menghasilkan uang.

Jadilah saya lari ke dunia kepenulisan. Sebenarnya, keterlibatan saya dalam menulis sudah dimulai sejak usia sekolah. Sejak SMP, saya suka menulis puisi. Berlanjut pada SMA yang bergabung pada kelompok KIR. Tapi, saya menulis bukan sebenar-benarnya menulis, tapi copy paste!

Setelah beberapa bulan belajar menulis di Kompasiana, saya merasa terbayang pada ‘dosa’ saya. Hal ini telah diceritakan pada artikel ini. saya merasa kapok untuk berbuat curang dalam menulis, dan saya lebih memilih menulis dengan pikiran sendiri, berdasarkan pengalaman dan apa yang saya baca. Tidak berani menulis berita dari berbagai sumber online, kecuali jika artikel yang dasar berita itu disertai dengan opini. Jika melakukan reportase langsung, itu lebih baik.

Kembali pada masalah membaca. Saya jika membaca tentang pendidikan, media massa, dan menulis, juga motivasi dan inspirasi, misalnya, saya terkadang mendalaminya dengan sangat mendalam. Apalagi puisi-puisi bagus. Saya merasa mendapatkan pengetahuan dan pencerahan setelah membacanya, itupun setelah membacanya berulang kali, atau dibuat bayangan dalam pikiran saya (maklum gaya belajar visual). Semua itu karena atas dasar passion. Passion itu adalah sebuah rasa cinta.

Sama jika kita memutuskan untuk memilih jurusan kuliah, jika pilihan kuliah yang diambil sesuai passion, ketika menjalaninya, kita akan nyaman. Inilah "kekuatan cinta" pada passion itu sendiri. Jika kita memutuskan sesuatu, kita tidak akan terlepas dari itu.

Oleh karena itu, tekunilah apa yang kita kerjakan sesuai passion itu. Sehingga, dampaknya akan terasa pada diri dan kehidupan kita.

Salam hangat dan sampai jumpa lagi!


0 komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman

Cari Blog Ini